WEBSITE YANG AMAN DIKUNJUNGI
Pertanyaan utama saat berselancar lepas di internet, “apakah situs web ini aman?”
Ingin melakukan streaming video tanpa sengaja mendapatkan malware alih-alih acara TV favorit Anda. Melakukan belanja online dan ingin memverifikasi bahwa toko e-commerce itu sah sebelum Anda memasukkan detail bank atau nomor kartu kredit Anda.
Sangat baik untuk berhati-hati, dan sangat penting untuk memeriksa bahwa situs web aman sebelum berbagi informasi pribadi apa pun (Nomor kartu kredit, kata sandi, alamat, dll.). Dalam cara-caranya ini, kami akan menawarkan beberapa kiat cepat dan mudah untuk membantu Anda menghindari URL yang cerdik dan memverifikasi kepercayaan situs web mana pun.
Pastikan Anda mempercayai situs sebelum memasukkan informasi pribadi apa pun.
1. Gunakan Alat Keamanan Browser Anda
Peramban web paling populer saat ini sudah menyertakan fitur keamanan untuk membantu Anda tetap lebih aman saat online. Alat peramban bawaan ini dapat memblokir pop-up yang mengganggu, mengirim permintaan Jangan Lacak ke situs web, nonaktifkan konten Flash yang tidak aman, hentikan unduhan berbahaya, dan kontrol situs mana yang dapat mengakses webcam, mikrofon, dll.
Luangkan waktu sejenak untuk meninjau pengaturan Anda sekarang. Berikut cara menemukannya:
- Chrome: Pengaturan> Tingkat Lanjut> Privasi dan keamanan
- Firefox: Opsi> Privasi & Keamanan
- Safari: Preferensi> Privasi
2. Gunakan Alat Pemeriksaan Keamanan Situs Web
Untuk memeriksa dengan cepat apakah suatu situs atau URL tertentu aman, Anda dapat menggunakan pemeriksa keamanan situs web yang objektif seperti Google Safe Browsing. Menurut halaman mereka, “Teknologi Penjelajahan Aman Google memeriksa milyaran URL per hari untuk mencari situs web yang tidak aman”, yang menjadikan ini alat pemeriksaan keamanan situs web yang bagus. Cukup salin / tempel URL apa saja ke dalam kotak pencarian dan tekan Enter. Google Safe Browsing akan menguji URL dan melaporkan kembali reputasinya hanya dalam beberapa detik. Sangat mudah.
Google tahu web yang termasuk situ berbahaya.
Alat keselamatan serupa yang tidak biasa adalah pemeriksa keamanan situs web gratis VirusTotal, yang memeriksa situs menggunakan lebih dari 70 pemindai antivirus dan layanan daftar hitam URL / domain untuk mendeteksi berbagai jenis malware dan ancaman komputer lainnya. Ini berfungsi seperti alat Penjelajahan Aman Google: cukup masukkan URL yang ingin Anda periksa dan tekan Enter.
Pengecek situs mana pun yang Anda pilih, pastikan untuk membookmark halaman untuk digunakan nanti, sangat penting untuk menguji keamanan URL sebelum Anda melakukan hal sensitif, seperti memasukkan detail kartu kredit Anda.
3. Periksa Ulang URL
Selain itu, ada cara sederhana yang bagus untuk melakukan tes keamanan situs web Anda sendiri yaitu periksa URL. Dengan kata lain, pastikan Anda tahu ke mana tautan akan membawa Anda sebelum mengkliknya. Bagaimana caranya? Arahkan mouse ke tautan apa saja untuk memverifikasi URL yang benar-benar ditautkan.
Arahkan mouse Anda ke tautan di atas, tetapi jangan klik. Di Firefox dan Chrome, Anda harus melihat URL yang tertaut di bagian kiri bawah browser Anda. Mudah kan?
Anda juga dapat memeriksa URL di Safari, tetapi membutuhkan satu langkah ekstra. Pertama, klik Show status bar, lalu pilih Tampilkan bilah status. Sekarang, ketika Anda mengarahkan kursor ke tautan, Anda akan melihat arahnya di sudut kiri bawah layar Anda.
Pastikan URL dieja dengan benar. Kebanyakan orang hanya melirik teks di web. Peretas mengetahui hal ini dan akan sering mengganti karakter yang mirip secara visual (misalnya, “Yah00.com” alih-alih “Yahoo.com” atau “Paypa1.com” alih-alih “Paypal.com”) untuk menipu Anda agar mengunjungi situs phishing mereka dan tanpa sadar memberikan kata sandi Anda, nomor kartu kredit, dan data pribadi lainnya. Jangan tertipu trik ini. Hanya perlu beberapa saat untuk memverifikasi URL aman. Dan itu sangat berharga.
4. Periksa HTTPS
Memastikan setiap situs web yang Anda kunjungi menggunakan HTTPS adalah cara lain untuk memastikan situs tersebut aman.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol dasar untuk mengirim data antara browser web Anda dan situs web yang Anda kunjungi. Dan HTTPS hanyalah versi aman dari ini. (“S” hanya berarti “secure”.)
HTTPS sering digunakan untuk perbankan dan belanja online, karena mengenkripsi komunikasi Anda untuk mencegah penjahat mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit dan kata sandi Anda.
Jadi, bagaimana Anda tahu jika suatu situs menggunakan HTTPS? Periksa gembok di bilah navigasi browser Anda. Jika Anda melihatnya, Anda tahu situs yang Anda gunakan menggunakan sertifikat digital SSL tepercaya – dengan kata lain, koneksi Anda terlindungi.
Jika Anda tidak melihat gembok, pindah belanja anda ke tempat lain.
Beberapa situs web phishing mungkin menggunakan HTTPS agar tampak sah. Tetapi yang utama adalah: Jika situs web tidak memiliki gembok itu, jangan masukkan kata sandi atau nomor kartu kredit Anda.
5. Cari Kebijakan Privasi
Jika Anda sudah berada di situs web, tetapi tidak dapat dengan mudah mengetahui apakah itu sah, cari kebijakan privasi. Situs web bereputasi baik harus memiliki halaman kebijakan privasi, karena ini adalah hukum di banyak negara. Jadi, luangkan beberapa saat untuk mengklik di sekitar situs dan lihat apakah Anda dapat menemukan kebijakan privasi mereka.
Kebijakan privasi seringkali terletak di bagian bawah halaman dalam font kecil.
Dan bagaimana jika kebijakan privasi tidak dapat dipahami? Sayangnya, banyak kebijakan privasi penuh dengan hal-hal legal dan sulit dilakukan. Merupakan ide bagus untuk mencari kata-kata seperti “pihak ketiga” “data” “menyimpan” “retain” dan istilah serupa menggunakan Ctrl-F (atau Command-F di Mac) untuk memahami bagaimana situs menangani data pribadi Anda dan apa yang mereka berniat untuk melakukannya (seperti menyimpannya selamanya atau menjualnya kepada pihak ketiga).
Karena banyak situs yang sah juga dapat memiliki praktik data yang teduh, seperti Facebook. Namun, merupakan ide yang bagus untuk memastikan situs yang Anda gunakan setidaknya memiliki kebijakan privasi, karena itu adalah salah satu indikator legitimasi yang baik.
6. Jangan Mudah Mempercayai Lencana “Terpercaya”
Lencana “Terpercaya”, atau “Original” atau “segel” biasanya muncul di situs belanja atau e-commerce dalam upaya untuk menampilkan kepercayaan.
Hanya beberapa contoh segel kepercayaan yang mungkin Anda lihat saat berbelanja.
Sekarang, beberapa situs yang sah menggunakan ini. Tetapi, mereka juga tidak terlalu sulit untuk menambahkan. Banyak situs hanya menyalin dan menempel ikon-ikon ini, tanpa memiliki keamanan nyata untuk mendukungnya. Bahkan, ada banyak artikel di luar sana yang menyarankan situs e-commerce untuk membuat segel kepercayaan mereka sendiri untuk meningkatkan penjualan.
Secara teori, Anda harus dapat mengeklik pada segel kepercayaan dan melihat apakah Anda dapat memverifikasinya. Dalam praktiknya, hal itu seringkali tidak berfungsi dengan baik, baik di situs yang sah atau penipuan. Tapi, sangat penting untuk melakukan pengujian, terutama sebelum melakukan belanja online.
Jadi apa yang bisa kamu lakukan? Coba cari “apakah [toko e-commerce] penipuan?” Atau “[e-commerce] memiliki ulasan toko yang baik”. Jika ini penipuan, Anda pasti akan menemukan banyak posting dari orang-orang yang mengeluh bahwa mereka tidak pernah menerima item mereka atau tentang masalah lain. Jika Anda tidak dapat menemukan apa pun, yang terbaik adalah menghindari toko tertentu dan menemukan yang ditinjau dengan baik.
7. Pelajari Beberapa Tanda yang Jelas Bahwa Sebuah Situs Palsu
Terkadang situs web terlihat sangat spam, Anda dapat langsung mengetahui tanpa harus melakukan pengecekan formal terhadap reputasi situs. Jika Anda secara tidak sengaja mendarat di situs web seperti ini, ada beberapa tanda malware yang cukup jelas yang dapat Anda cari:
- Spam di tempat: jika situs memiliki banyak peringatan atau tanda seru yang berkedip, itu mungkin penipuan. (Lagi pula, siapa yang ingin membaca situs dengan lampu sorot?)
- Munculan: jika Anda tiba di suatu web dan bermunculan iklan tidak jelas, yang terbaik adalah segera menutup semuanya dan pergi.
- Pengalihan berbahaya: jika Anda langsung diarahkan ke situs web yang sama sekali berbeda, terutama yang teduh, ini adalah pengalihan berbahaya. Ini bisa berarti bahwa situs itu palsu, atau itu bisa menjadi situs yang sah yang diserang oleh malware.
- Peringatan mesin pencari: ketika Anda mencari sesuatu, Anda mungkin menemukan bahwa mesin pencari (seperti Google) menampilkan peringatan di sebelah beberapa tautan, seperti “Situs ini mungkin diretas” atau “Mengunjungi situs ini mungkin berbahaya bagi komputer Anda . ”Meskipun peringatan ini tidak 100% akurat, sebaiknya pilih opsi yang berbeda.
8. Gunakan Whois untuk Mencari Pemilik Domain
Ingin tahu siapa di belakang situs web tertentu? Gunakan whois (dilafalkan “Who is”) untuk mencari tahu siapa yang memiliki domain, di mana dan kapan situs itu terdaftar, informasi kontak, dan banyak lagi. Ini sangat mudah dilakukan, dan Anda akan merasa seperti mata pribadi yang melakukannya. Coba pencarian whois, ini akan membantu Anda menentukan apakah situs tersebut palsu.
Masukkan URL apa saja untuk mengetahui siapa sebenarnya di balik situs web.
9. Hubungi Perusahaan
Masih tidak yakin apakah perusahaan itu sah? Temukan detail kontak mereka dan hubungi mereka. Sungguh, Anda bisa belajar banyak dengan siapa yang menjawab telepon.
Di mana Anda menemukan detail kontak situs web? Cari tautan “Hubungi kami” atau “Tentang kami” di dekat paling atas atau paling bawah beranda. Atau coba Whois Lookup (tip 8 di atas) untuk melihat apakah itu mengungkapkan nomor telepon.
10. Instal Alat Keamanan Web
Menggunakan anti virus tertentu juga dapat membantu Anda menghindari situs web yang cerdik. Unduh untuk perlindungan penting, termasuk melindungi web anda untuk memblokir unduhan berbahaya dan Email Shield untuk memblokir lampiran berbahaya, termasuk Shield Situs Web Palsu untuk membantu Anda menghindari situs phishing.
About Post Author
